Pelatihan
Kepimpinan Part I (Minggu, 10 Maret 2012) at Kampoeng Stakoetoe
(read
Kampung Stakutu :D)
“ Semangat pagi ! “
“Pagi..”
“Apa kabar?”
“Luar biasa..”
“Psikologi USU?”
“Bisa..”
Sapaan itu menjadi sapaan yang baru bagi kami anak Psikologi
USU khususnya angkatan 2012 yang hari minggu kemarin mengikuti pelatihan
kepemipinan tahap I. Sapaan itu
diberikan oleh abang serta kakak fasilitator yang ada di Kampoeng Stakoetoe.
Dan kami pun membalas sapaan kami dengan jawaban “Pagi”, “Luar biasa”, dan
“Bisa”. Yeah, sapaan ini bener-bener dapat memotivasi kami yang saat itu akan
menghadapi pelatihan kepemimpinan berupa outbound.
Sebelum memulai outbound, kami melakukan pemanasan
terlebih dahulu. Pemanasan yang dilakukan adalah melakukan apa yang
diinstruksikan oleh Bang Toba, salah satu fasilitator di Kampung Stakoetoe.
Bang Toba menginstruksikan kepada kami untuk melakukan hal seperti berikut,
“Ketika saya bilang gajah, adik-adik harus katakan besar sekali sambil mengangkat
kelingking kalian ke atas, tetapi ketika saya bilang semut, kalian harus
katakan kecil sekali sambil mengangkat kedua tangan dan membuatnya seperti
besar.” Ketika semua sudah mengerti, kami
mempraktekkannya. Kami juga diminta untuk mengikuti tarian ala fasilitator
dengan diiringi musik. Musiknya unik, jadi semangat buat gerak haha J. Lalu ada juga, instruksi untuk mengayunkan badan ke
kiri atau ke kanan teman, dengan menumpukan kedua tangan ke atas bahu kiri dan
kanan teman.
Well, pemanasan selesai ^^, it’s time to outbound yang
sebenarnya. Sebelum masuk pada outbound yang sebenarnya, fasilitator
menjelaskan bahwa kami akan mengikuti outbound dalam 3 area, yaitu area air,
rumput, serta flying fox. Untuk
mengefisiensikan waktu, tiap 3 kelompok dibedakan zonanya. Seperti misalnya
dari kelompok 7-9 mendapatkan giliran pertama di area flying fox. Sementara itu kelompok 1-3 area rumput, dan
kelompok 4-6 di area air.
Nah, setelah pembagian area masing-masing kelompok menuju area yang telah
ditentukan. Kebetulan saya termasuk di kelompok 9, jadi saya dan kelompok yang
lain mendapat area flying fox pertama kali. Sebelum memulai permainan ini,
fasilitator menjelaskan apa-apa saja alat yang digunakan untuk permainan flying
fox ini. Hal ini perlu diketahui agar para pengguna merasa nyaman dan tidak perlu
takut akan terjadi bahaya yang kalau-kalau akan terjadi. Setelah dijelaskan,
Pak Ilham, juga menanyakan terlebih dahulu siapa yang takut untuk melakukan
permainan ini. Ada beberapa teman yang mengangkat tangan, tidak termasuk saya
lho.. Dari alasan teman-teman, ada yang mengatakan karena takut sama
ketinggian, ada juga yang mengatakan karena belum pernah mencoba sebelumnya.
Saya pribadi merasa tertarik untuk mencoba permainan ini karena saya belum
pernah mencoba ini sebelumnya dan hanya pernah melihat ini di TV. Malah saya
takutnya, saya tidak bisa mengikuti permainan ini, karena saya pernah dengar
bahwa untuk mengikuti flying fox harus memiliki berat badan yang ideal. Padahal
saya kan termasuk berat badan yang tidak ideal :’(. Tapi untung saja, disini
tidak diberlakukan seperti itu. Tiap orang dapat mengikuti permainan ini tanpa
terkecuali. ‘ Horee, akhirnya bisa juga main ini’ ucap saya dalam hati. Well, giliran saya
tiba. Saya menaiki anak tangga satu demi satu, tapi yang kurasakan itu adalah
deg-degan, dan ketika aku meluncur aku merasakan aku diputar-putar di alam, dan
akhirnya sampai di perhentian. “Huah..” ujar saya seolah merasa lega setelah
menyelesaikan permasalahan. Tapi memang iya, saya lega sekali melewati permainan ini. Setelah
semua selesai memainkan permainan ini, Pak Ilham menjelaskan makna dari
permainan flying fox ini, yaitu kita sering kali takut dalam menghadapi sebuah
tantangan atau permasalahan, tanpa mau
mencoba untuk menghadapinya. Tapi mulai sekarang, belajarlah untuk mengalahkan rasa ketakutanmu dan kamu akan menjadi
pemenang nantinya !
Lanjut
ke area berikutnya... Setelah selesai di area flying fox, kelompok 7-9
diarahkan ke area air. Karena akan
basah-basahan, tiap individu disuruh untuk membuka sepatu. Dalam area air ini,
banyak sekali permainan yang dilakukan. Mulai dari jembatan goyang, transfer
air, tiang air, ada juga yang namanya dragon ball, dan ada juga tuh yang saya
lupa apa nama permainannya, tapi instruksi yang diberikan yaitu salah satu
anggota mengambil salah satu yang ditunjuk oleh fasilitator dengan menutup mata
menggunakan alat penutup yang sudah diberikan. Nah, di permainan ini dibutuhkan
seorang leader yang akan memberikan instruksi kepada anggota. Saya pun ikut
menjadi anggota yang mencoba untuk mengambil bola tersebut dengan mendengarkan instruksi dari leader kami. Tapi
saya memiliki kesulitan untuk meraihnya, karena jarak untuk mengambil bola itu
cukup jauh sehingga anggota lain harus memegang tangan kiri saya agar tidak
jatuh. Yah memang saya terakhirnya mendapatkannya tapi bola yang lainnya jatuh,
jadi kami harus mengulang permainan kembali. Namun, salah satu teman saya yang
mencoba untuk mengambil bola, sangat mudah untuk mengambilnya. Lalu saya sempat
mendengar kata-kata salah satu anggota kelompok yang berkata ,” Dia percaya
sama orang lain, makanya dia mudah dapatkan bola itu.” Saya langsung menarik
kata-kata tersebut ke diri saya. ‘Iya yah, aku memang tidak mudah percaya
dengan orang, aku takut ketika mereka
melepas genggaman tangan mereka, aku akan terjatuh’. Kita harus mampu untuk memimpin, tetapi juga harus mau untuk dipimpin
oleh orang lain.
Sebelum
melangkah ke game selanjutnya, kami makan siang dulu.. Udah lapar soalnya.
Oke, perut udah kenyang, istirahat udah cukup. Yuk mari
lanjut ke area selanjutnya ^^ . Lebih cepat bergerak lebih cepat untuk selesai
semuanya dan bisa cepat pulang pastinya hahaha.
Area terakhir bagi kelompok 7-9, area rumput-rumput gitu..Permainan yang ada di area ini adalah transfer sarung, lingkaran kecil dan besar, cross the sea, transfer bola, dan ada juga melipat terpal yang telah diinjak oleh tiap anggota kelompok dengan cara sekecil-kecilnya tanpa kelompok harus keluar dari terpal tersebut. Dari game terakhir ini, kelompok dituntut untuk dapat mengerti apa yang diinstruksikan oleh fasilitator, dan solving the problem as soon as possible. Kekompakan dalam hal ini sangat diperlukan, dan terutama bagaimana seorang leader dalam memimpin agar memimpin anggotanya. Kalau leadernya sudah salah dalam memberikan informasi atau arahan kepada anggotanya, pastinya anggotanya akan salah juga dalam melaksanakan apa yang diperintahkan. Karena tidak mungkin leadernya salah, anggotanya akan melaksanakan yang benar. Sangat tidak mungkin.
Area terakhir bagi kelompok 7-9, area rumput-rumput gitu..Permainan yang ada di area ini adalah transfer sarung, lingkaran kecil dan besar, cross the sea, transfer bola, dan ada juga melipat terpal yang telah diinjak oleh tiap anggota kelompok dengan cara sekecil-kecilnya tanpa kelompok harus keluar dari terpal tersebut. Dari game terakhir ini, kelompok dituntut untuk dapat mengerti apa yang diinstruksikan oleh fasilitator, dan solving the problem as soon as possible. Kekompakan dalam hal ini sangat diperlukan, dan terutama bagaimana seorang leader dalam memimpin agar memimpin anggotanya. Kalau leadernya sudah salah dalam memberikan informasi atau arahan kepada anggotanya, pastinya anggotanya akan salah juga dalam melaksanakan apa yang diperintahkan. Karena tidak mungkin leadernya salah, anggotanya akan melaksanakan yang benar. Sangat tidak mungkin.
Akhirnya, semua area sudah dijalani oleh setiap kelompok. Kami dikumpulkan kembali. Bang Toba dan juga Pak Ilham menjelaskan setiap makna yang ada dalam permainan di tiap-tiap area. Makna yang paling utama tentunya bicara tentang LEADERSHIP yang menjadi tujuan diselenggarakannya acara ini. Di akhir acara, juga ditampilkan siapa-siapa yang sudah muncul bakat kepemimpinannya dari tiap-tiap kelompok. Ibu Dina juga menyampaikan kata-kata agar kegiatan ini berguna bagi kami untuk ke depannya. Mungkin tidak langsung memimpin orang banyak, tapi paling tidak bisa memimpin diri sendiri. Ini pengalaman yang tidak semua orang rasakan, karena itu kami harus memanfaatkan dan mensyukurinya ^^